Wednesday 28 March 2018

Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion

Cuaca sudah mulai enggak menentu, kadang hujan angin kadang panas membara. Keadaan yang begini ini berpotensi menimbulkan masalah bagi kesehatan termasuk kesehatan kulit. Setelah beberapa saat kondisi kulit saya sehat, eh, sekarang sudah balik lagi kering sampai perih dan kulit mengelupas. Kalau orang Jawa bilangnya sih 'trataken'. 

Asal mulanya sih sepele ya karena wajah saya kena sunburn saat ke rumah mertua (naik motor Malang-Blitar PP). Level sunburn-nya sih masih sedang ya tapi muka saya jadi merah, bengkak, perih, dan panas. Demi Tuhan, sakitnya luar biasa padahal saya sudah pakai sunscreen lho saat itu. Meskipun sunburn-nya sudah tidak separah waktu lalu, tapi efeknya meninggalkan kulit kering. 

Trus gimana cara saya mengembalikan kulit dari kekeringan? Tidak ada cara lain selain pakai pelembab dan pelembab. Nah, ini ada toner yang saya pakai secara rutin dan religiously selama ini.

Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion  

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion
Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion ini adalah semacam toner pelembab, bukan toner yang untuk pembersih dua langkah ya. Kadang masih banyak yang menyangka kalau lotion ini adalah semacam lotion badan gitu. Padahal kalau di Jepang, lotion ini merujuk pada toner pelembab meskipun juga bisa dipakai untuk seluruh badan sih. Tapi lotion ini tidak sama loh dengan hand and body lotion.

Baca juga: Skin Aqua Mild Milk SPF 25 PA++

Kemasan:

Sekilas tidak ada yang istimewa dari kemasan Hada Labo ini, berbentuk botol gendut berwarna putih dan terbuat dari plastik yang tebal. Memang tidak ada yang salah dengan kemasannya, tapi saya tidak terlalu suka dengan tutupnya. Dengan tutup flip top, isi produk yang cair jadi semakin gampang meluber. Kalau tidak dituang secara tegak lurus, isi produk bisa merembes dibagian samping-samping.

Selain itu, bentuk dan ukuran botolnya cukup chubby. Jadi kalau dibawa travelling sedikit menyusahkan karena memakan banyak tempat. Ada beberapa orang yang memilih untuk menggunakan botol yang kecil untuk travelling. Tapi ya tetap saja, ribet.

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion

Claim dan Ingredients:

Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion ini mengklaim mampu melembabkan kulit dengan kandungan 3 tipe Hyaluronic Acid.
  • Improved Hyaluronic Acid (AcHA) yang mampu melembabkan kulit 2x lebih lembab dari Hyaluronic Acid biasa.
  • Hyaluronic Acid yang dalam 1 gr-nya bisa menahan hingga 6 liter air. 
  • Nano-sized Hyaluronic Acid yang cepat meresap dan melembabkan kulit lebih lama.
Varian Hada Labo yang ini memang fokus untuk melembabkan kulit, menjaga elastisitas dan kelembutan kulit. 

Saya sudah repurchase produk ini sampai 3 kali dan saya memang suka dengan hasil lembabnya.

Baca juga: Hada Labo Whitening Face Wash 

Yang saya suka:

Selain kemampuan melembabkan yang benar-benar lembab, ada beberapa hal lain yang saya suka dari produk ini.
  • Tidak menggunakan zat pewangi, pewarna, ethanol, dan mineral oil. 
  • Tingkat iritasi rendah karena sesuai dengan pH kulit. 
  • Tekstur ringan dan cepat meresap. 
Lotion ini diproduksi oleh PT Rohto Laboratories Indonesia, yaitu pabrik yang sama untuk memproduksi obat-obatan. Jadi, Hada Labo ini juga diproduksi dengan standar pharmaceutical yang tinggi. Selain itu produk ini juga menjadi sahabat saya karena tidak mengandung mineral oil dan alkohol. 

What to consider?

Meskipun produk ini hanya menggunakan bahan yang diperlukan untuk kulit, tapi ada beberapa hal yang cukup menjadi concern atau perhatian buat saya. 
  • Masih mengandung Paraben. Ya, produk ini masih mengandung paraben, mungkin digunakan sebagai bahan pengawet produk. Saya bukan yang anti atau pro dengan paraben pada kosmetik, tapi mungkin beberapa orang ada yang memilih untuk menghindari produk dengan paraben karena alasan tertentu.
  • Ada beberapa orang yang mengklaim kalau kandungan Hyaluronic Acid membuat komedo, terutama yang hiam atau black heads, semakin banyak. Kasus munculnya black heads karena Hyaluronic Acid biasanya pada mereka dengan kulit yang sangat berminyak (Kalau ada yang lebih tahu tolong dikoreksi poin ini bila saya salah). Karena kulit saya kering parah, saya juga tidak terlalu tahu tentang hal ini, tapi komedo dan black heads saya tetap saja muncul. Bisa jadi karena kombinasi makeup-makeup yang saya gunakan. Jujur saja, saya tidak terlalu perhatian. 
Baca juga: V10 Plus

Cara Penggunaan:

Cara penggunaan lotion ini tidak ada aturan khusus ya. Berbeda orang beda pula cara pakainya. Ada yang menggunakan kapas, ada pula yang di-spray. Kalau saya lebih suka pakai cara yang tradisional saja yaitu pakai tangan terus ditepuk-tepuk manja ke wajah.

Saya pakainya cuma 4-5 tetes Hada Labo lotion. Irit banget yak. Menurut saya 4-5 tetes itu cukup untuk seluruh muka. Kalau berlebihan pakai malah membuat wajah jadi berminyak dan bruntusan. Biasanya saya pakai lotion ini setelah mandi atau cuci wajah, pas masih lembab gitu.

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion

Tekstur dan aroma:

Tekstur lotion ini cair hampir seperti air tapi terasa sedikit kental. Sekali dituang, akan langsung mengalir dan harus cepat-cepat digunakan di wajah. Karena tidak menggunakan pewarna, jadi lotion ini warnanya ya bening. Bahkan untuk varian lain yang botolnya berwarna-warna pun isinya sama bening.

Untuk urusan aroma, mungkin banyak yang kurang suka dengan Hada Labo lotion ini karena memang ada aroma kimia. Kalau kata saya sih aromanya seperti obat tetes mata. Setelah diaplikasikan ke wajah akan cepat hilang aromanya.

Overall, saya suka dengan Hada Labo lotion in, harganya murah, cukup melembabkan, dan juga gampang dicarinya. Tapi sekarang saya juga jadi berpikir tentang korelasi Hyaluronic Acid dengan kemunculan komedo dan blackhead. Tapi sebelum saya nemu yang lebih bagus, saya masih akan tetap pakai produk ini untuk toner sehari-hari.

See you on the next post.

Tuesday 13 March 2018

REVIEW Viva Kosmetik Nail Polish Remover - Surprisingly Cheap


pretty-moody.blogspot.co.id
Review Viva Kosmetik Nail Polish Remover
Suka pakai kutek atau nail polish? Pernah kepikiran pakai nail polish remover bermerk?

Saya sih suka banget pakai kutek tapi pakainya cuma satu bulan sekali saat menstruasi aja. Ribet aja gitu kalau setiap mau sholat harus hapus kutek terus apply lagi. Ada nggak yang kayak saya? Memang ada sih kutek yang klaim-nya halal dan bisa dipakai berwudhu tapi saya masih belum ada niatan buat beli. Lagi pula saya kalau di rumah nyambi jadi ijah, jadi kutek pasti umurnya cuma sehari atau dua hari. Habis gitu pasti udah gupil-gupil atau mengelupas ujungnya. Kalau sudah begini, saya biasanya langsung hapus ajah. Males lihat kutek udah enggak cantik. 

Ngomongin masalah kutek dan nail polish remover, dulu-dulu waktu saya masih SMA, saya pakainya aceton yang beli di apotek. Tapi, setelah tahu kalau pakai aceton yang itu ternyata enggak disarankan saya jadi beralih cari nail polish remover yang lain. Nah, Pilihan saya jatuh pada si ekonomis Viva Kosmetik Nail Polish Remover. Ada yang sudah pernah coba?

Viva Kosmetik Nail Polish Remover

Kemasan:

Sebenarnya tidak ada yang spesial dari kemasan nail remover ini, terbuat dari kaca bening berbentuk kotak gepeng. Tutupnya merupakan tutup ulir berwarna hitam yang kuat dan rapet. Bagian dalam botol ada lubang kecil untuk penggunaan produk. Dengan desain botol yang seperti ini memudahkan saat penggunaan, jadi tidak takut produk bakal meluber atau kebanyakan. Selain itu bentuknya yang kecil dan slim mudah banget untuk dibawa travelling. Tapi tetap harus hati-hati karena botolnya terbuat dari kaya yang jelas akan pecah kalau jatuh.

pretty-moody.blogspot.co,id
Review Viva Kosmetik Nail Polish Remover
Ingredients:

Sepertinya sudah banyak artikel yang menjelaskan kalau penggunaan acetone dalam nail remover itu tidak baik. Tapi ternyata si Viva kosmetik ini masih menggunakan acetone sebagai bahan utama. Tapi meskipun begitu ternyata hasil penggunaanya berbeda dengan acetone yang beli di apotek. Meskipun begitu, produk ini sudah mendapatkan sertifikat Halal MUI, jadi bisa sedikit tenang lah ya pakainya. Berbeda dari produk Viva Kosmetik kebanyakan, malah nail remover ini tidak mengandung parfum atau pewangi jadi, ya bisa dibayangkanlah ya baunya seperti apa.

Baca juga: Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Viva Kosmetik Nail Polish Remover
Perfoma dan Aroma:

Salah satu yang tidak saya suka dari nail remover ini adalah bau acetone-nya sangat tajam. Saat pertama kali dibuka langsung tercium aromanya. Ya, maklum sih karena memang bahan utamanya adalah acetone dan produknya tidak mengandung fragrance. Tapi karena bau acetone-nya lumayan kenceng kalau terlalu lama terhirup bisa bikin sedikit pusing. Jadi kalau membersihkan kuku harus cepat-cepat. Karena ini bau acetone, jadi meskipun kenceng tapi cepat menguap juga.

Meskipun dari segi aroma sangat nyegrak dan tidak sedap, tapi untuk urusan membersihkan kuteks cukup bagus. Kutek akan hilang dengan beberapa kali gosok tanpa membuat cat-nya luntur ke jari. Saya pernah loh membersihkan kutek tapi catnya malah luntur ke kulit sekitar kuku dan susah dibersihkan. Tapi Viva nail remover ini enggak bikin luntur, lumayan bersih, dan cepat.

Kalau dibanding dengan acetone yang belidi apotek, Viva nail remover ini tidak membuat kuku berubah kekuningan (jauh banget yak sampai ke kuningan). Maksudnya enggak bikin kuku berwarna kuning atau kusam gitu. Tapi tetap ya setelah dibersihkan harus pakai nail cream atau aloevera.

Baca juga: Review Mineral Botanica Aloe Vera Gel

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Viva Kosmetik Nail Polish Remover
Overall, sejauh ini nail remover yang saya repurchase dua kali karena cepet bersih dan tidak membuat kuku kusam. Saya masih bertahan dengan produk ini meskipun aromanya aje gile bikin pusing. Selain itu harganya juga aje gile murahnya, cuma 9 rebu saja.

Kalau kamu biasanya pakai nail remover merk apa? Share dong di kolom komentar. Siapa tahu saya tertarik juga buat nyobain.

See you on the next post. 



Friday 9 March 2018

[REVIEW] Pixy Bold to Last Gel Eyeliner - Tahan Sepanjang Hari

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner
Kamu #TimEyeliner atau #TimMascara? Mas Rangga atau Mas Dilan?

Saya sih pilih Mas Rangga dan Eyeliner. Dari semua item kosmetik, favorit saya adalah lipstick, eyeliner, dan alis. Saya tidak masalah tidak pakai bulu mata atau eyeshadow atau foundation, tapi saya tidak akan meninggalkan rumah tanpa lipstick, eyeliner, dan eyebrow on fleek. #setdah

Baca juga: Fanbo, Pensil Alis Sejuta Umat

Lipstick membuat wajah terlihat segar dan fresh, eyebrow membuat wajah terdefinisi dengan baik, dan eyeliner membuat mata lebih bercahaya. Rasanya tuh sebelum pakai eyeliner mata saya kayak kriyip-kriyip sipit gitu tapi setelah pakai eyeliner bisa langsung byar melek.

Salah satu favorit saya untuk urusan eyeliner adalah pen eyeliner karena praktis banget. Lalu bagaimana dengan Pixy gel eyeliner ini? Bisa dibilang sih saya punya hubungan love and hate dengan eyeliner ini. Mau tahu kenapa? Yuk, lanjut baca.

Baca juga: Fanbo Fantastic Eyeliner Pen

Pixy Bold to Last Gel Eyeliner


pretty-moody.blogspot.co.id
Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner
Kemasan: 
Kemasan pixy gel eyeliner ini standard ala-ala gel eyeliner lain, yaitu dalam bentuk jar kecil dengan tutup yang panjang. Produknya dilengkapi dengan box warna pink terang khas Pixy. Awalnya saya pikir eyeliner dalam jar kecil ini akan cepat habis tapi ternyata malah sangat-sangat awet karena dia masuk dalam kelas gel eyeliner. 

Dalam jar yang kecil ini, isi produk hanya separuh saja dan tidak penuh. Kalau mau ambil eyeliner tinggal colek aja di dalam jar.

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner
Di bagian tutupnya yang panjang, ada kuas aplikator kecil di bagian ujungnya. Kuas aplikator menggunakan kuas tipis yang menurut saya enak untuk aplikasi tapi yang jadi masalah adalah gagangnya sangat pendek. Bisa sih dipasangkan dengan bagian bawahnya agar sedikit lebih panjang tapi kurang nyaman dipegang. Pakai kuas khusus eyeliner juga bisa banget tapi ya memang sedikit ibet. 

Yang menurut saya kurang nyaman dari gel eyeliner model seperti ini adalah cara membersihkan kuas setelah penggunaan. Bisa dilihatkan kalau kuas punya saya sudah berubah warna sehitam jelaga. Meskipun sudah saya bersihkan pakai micellar water ataupun shampo bayi, tetap saja dia hitam. Selain itu kalau sudah kering akan berubah kaku meskipun tidak seperti paku. Anyone feel the same?

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner
Claim produk:

Pixy Gel Eyeliner ini mempunyai beberapa klaim seperti yang tertera pada box.

  • Eyeliner waterproof dan matte
  • Warna hitam pekat dalam sekali oles
  • Mudah untuk membuat garis tipis, tebal, maupun gradasi
  • Cepat kering
Setelah memakai gel eyeliner ini selama berbulan-bulan, saya bisa menyimpulkan kalau klaim diatas memang benar. Eyeliner ini super matte dan waterproof serta tidak akan meleber meski kamu nangis bombay. Tapi syaratnya jangan kucek-kucek mata, soalnya sekali kucek mata eyeliner ini akan mengelupas seperti butiran gitu dan membuat mata sama sekitar pipi hitam. 

Karena eyeliner ini waterproof, tentu saja butuh eye remover atau micellar water untuk menghapus. Kalau cuma air sih tidak mempan, cyin. Dulu saya suka pakai eye remover, tapi sejak ada micellar water saya lebih suka pakai itu karena lebih ampuh. Caranya pakai cotton bud, basahi ujungnya dengan micellar water, kemudian usapkan pada eyeliner. Setelah butiran-butirannya hilang, lanjut bersihkan pakai kapas karena biasanya eyeliner masih menyisakan warna hitam di sekitar mata. 


Eyeliner ini waterproof, matte, dan warna hitamnya pekat. Cocok banget buat musim hujan gini karena enggak akan takut beleber. Tapi untuk membuat garis tipis, tebal, dan gradasi tergantung sama kuas aplikator masing-masing. Smeakin tipis kuas yang dipakai, garis yang dibuat juga akan semakin tipis. 

Tekstur dan performa:

Meskipun judulnya gel eyeliner, tapi menurut saya tekstur eyeliner ini tidak seperti gel tapi pekat seperti semir sepatu. Yes, you heard it right, semir sepatu. Tapi meskipun seperti semir, tapi tetap mudah diaplikasikan karena cenderung creamy. Meskipun creamy, tapi jangan dibuka terlalu lama karena akan membuat produk cepat kering. Kalau kering akan lebih susah diaplikasikan dan cenderung menggumpal dikelopak mata. 

Karena gel eyeliner ini termasuk waterproof dan matte, eyeliner ini bisa bertahan hingga 5 jam tanpa luntur karena keringat, air hujan, ataupun air mata. Cara membersihkan juga harus pakai eye remover atau micellar water. 

Ingredients:

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner
Ingredients eyeliner ini saya rasa standard aja ya, tapi yang saya suka tidak mengandung paraben. Tapi masih mengandung alkohol, jadi mungkin untuk yang punya kulit super sensitif perlu mempertimbangkan eyeliner ini. 

Swatch:

Sejauh ini saya belum pernah pakai kuas sendiri untuk aplikasi eyeliner Pixy soalnya saya masih agak sayang kalau nanti tidak bisa dihilangkan dan kaus saya jadi hitam. Selama ini saya pakai kuas bawaan, meskipun pendek dan kurang nyaman dipegang, tapi menurut saya masih oke dipakainya.

Yang perlu diperhatikan juga adalah, jangan terlalu banyak mengambik produk karena cenderung mudah menggumpal dan kering kalau sudah terkena udara. Jadi, ambil dikit kalau kurang ambil lagi sampai hasil yang diinginkan. 

pretty-moody.blogspot.co.id
Review Pixy Bold to Last Gel Eyeliner
Untuk pilihan warna saya kurang tahu apakah cuma ada warna hitam saja atau warna lain. Seru banget kali ya kalau ada warna lain dan warnanya se-intense si hitam ini. Warna hitam di eyeliner ini memang hitam yang legam. 

Overall, saya suka dengan eyeliner ini karena tahan lama, waterproof, dan matte. Tapi yang saya kurang suka adalah tekstur yang seperti semir sepatu dan tidak seperti gel. Jadi ketika diaplikasikan agak seret dan mudah banget menggumpak kalau sudah terkena udara. Makanya saya bilang kalau saya punya hubungan love and hate dengan eyeliner ini. Kalau masalah harga sih, saya rasa masih standard kosmetik Indonesia yang ramah dikantong, sekitar 50 ribuan aja. Tertarik untuk mencoba?

Let me know what you think about this product ya. See you in the next post. 

Tuesday 6 March 2018

[Booktalk] Resensi Novel 'Mine' Karya Atika

pretty-moody.blogspot.co.id
Resensi novel 'Mine' Karya Atika
Finally, blog Pretty and Moody punya rubrik baru yaitu Booktalk. Sebenarnya sudah lama saya pingin buat rubrik ini tapi alhamdulillah baru kesampaian sekarang.

Di postingan terbaru saya, bisa cek disini, saya menjelaskan kalau selama lima bulan terakhir saya 'puasa' membeli lipstick. Tapi, dalam lima bulan tersebut saya 'belok' arah dan membeli buku sebagai gantinya. Ugh, intelek sekali saya menunda beli lipstick dan malah membeli buku. Nah, karena belakangan saya rajin membeli buku, jadi terinspirasi untuk membuat rubrik ini sebagai selingan kalau tidak sedang ngomongin makeup.

Sebenarnya saya tidak punya genre favorit, buku apa saja asal bagus pasti akan saya baca. Seperti novel 'Mine' ini adalah genre yang sebelumnya belum pernah saya baca. Dan ternyata memang ceritanya diluar perkiraan saya sih.

pretty-moody.blogspot.co.id
Resensi novel 'Mine' Karya Atika
Novel 'Mine' ini bergenre fantasy romance dengan tema vampire gitu. Saya suka dengan genre fantasy tapi ternyata saya kurang bisa ngeh sama vampire-nya. Mungkin karena di Indonesia tidak ada vampire kali ya, jadi semacam susah diterima sama akal saya. Karakter utama dari novel 'Mine' ini adalah seorang pria yang merupakan keturunan campuan antara vampire dan werewolf bernama Sean dengan cewek Indonesia bernama 'Tika'. Mengambil setting di Alaska, Amerika Serikat, mungkin penulis novel ini terinspirasi dengan serial Twilight kali ya.

Perjalanan cerita kedua karakter tersebut dimulai saat Tika dijadikan persembahan untuk Sean yang harus selalu  'makan' daging karena dia seorang werewolf. Tapi saat hendak 'memakan' Tika, sisi vampire Sean ternyata muncul untuk pertama kali dan membuatnya percaya kalau Tika adalah soulmate atau jodohnya dia. Sean memberikan semacam 'toxin' untuk menandai kalau Tika adalah miliknya. Namun, dari sisi Tika, dia tidak bisa percaya kalau sudah ditandai oleh Sean dan tidak akan bisa lepas dari genggamannya bahkan Tika sudah 'ditahan' di rumah Sean dan tidak boleh keluar rumah.

Dengan berbagai usaha, akhirnya Tika bisa kabur dari rumah Sean dan kembali pulang ke rumah orang tuanya. Disitulah perjalanan cinta mereka dimulai hingga akhirnya Tika berusaha kabur untuk pulang ke Indonesia demi menghindari Sean. Tentu saja usaha Tika ke Indonesia juga gagal dan bahkan Sean ikutan ke Indonesia.

Novel 'Mine' ini tergolong novel yang ringan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jalan cerita tidak berbelit-belit. Memang bukan tipe bacaan saya, tapi bisa jadi selingan untuk bacaan ringan. Sebenarnya saya agak kurang greget sama jalan cerita di novel ini karena saya berharap ada konflik yang lebih gimana gitu. Tidak hanya konflik penolakan Tika terhadap Sean tapi juga penolakan orang tua Tika sebelum akhirnya mereka bersama. Kayak terlalu lempeng aja jalan cerita. Selain itu seharusnya Tika juga diberi kesempatan untuk mempunyai kontrol terhadap hubungannya dengan Sean. Jadi tidak melulu Sean yang memutuskan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Where is the girl power, eh?

Anyway, secara umum novel ini cocok buat kamu yang suka novel dengan cerita ringan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti juga. Tapi kalau kamu seperti saya yang suka baca buku yang terstruktur bagus atau sastra yang berat, this may be not the most favorite but still quite entertaining.

Sekian booktalk kali ini, see you in the next book.